Tuesday 16 August 2011

Hari ke 6 Ramadhan "SABAR TINGKAT TINGGI"

          Ujian paling berat saat Ramadhan adalah waktu sahur. bukan masalah harus bangun dinihari dan masak untuk makan sahur.  Tapi ujian kesabaran ini berkaitan dengan acara ritual "membangunkan anak-anak sahur"

           Ketika semua sudah siap, tibalah saatnya membangunkan para krucil. dengan suara lembut tidak mempan, ditambah tepuk-tepuk pipi reaksi hanya menggeliat, dengan mata tetap terpejam rapat.  Jurus selanjutnya dipakai, di peluk, trus diangkat tangannya kemudian di gandeng ke kamar mandi.  Kubasuh muka si kakak dengan air kran yang dingin, biar bisa melek.

          Kutinggal sikakak, gantian ku bangunkan si Adek dengan cara yang sama. Ehh ... lhadalah . Aku hanya bisa beristighfar, rupanya si kakak tergeletak kembali di di kamar sebelah asik melanjutkan mimpinya.  Begitu kembali membangunkan kakak, si Adek  yang tadi kutinggal, ketika aku kembali juga sudah tergeletak meneruskan mimpinya di depan televisi.  MasyaAllah ... waktu habis untuk acara membangunkan sahur.  Hingga seringkali sahur dimulai, sekitar 20 sebelum imsak.  Ceritanya mengikuti sunah rosul, mengahirkan sahur :)

        Jika aku kembali merenung, dan teringat Almh. Mama. Rasanya tak ada separuhnya perjuanganku.  Dulu Mama harus membangunkan 6 orang anak, dan itu dilakukan dengan kesabaran yang luar biasa.  Bandingkan dengan aku yang hanya membangunkan 2 orang anak, tak ada apa-apanya.

         Semoga latihan puasa kalian menjadi ladang amal buat Ibu, dan menjadi bekal ruhani ketika kalian sudah baligh,  menerima dan menjalankannya sebagi sebuah kewajiban pribadi *_*

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...