Showing posts with label Celoteh Anak. Show all posts
Showing posts with label Celoteh Anak. Show all posts
Thursday 6 October 2016

Belajar Memahami Perasaan Anak untuk Diakui

Bismillahirrahmanirrahim.

Belajar memahami perasaan anak untuk diakui. Hmm... akhir-akhir ini rasanya kok saya jadi suka ngepoin akun beberapa IG. Terus terang saja, baru kali ini saya sedikit mengikuti dan ngepoin masalah seorang public figur, ya gara-gara polemik bapak dan anak itu, 

Awalnya saya hanya menganggap biasa dengan kasus ini. Beberapa hari setelah si Bapak melakukan klarifikasi, dan media, (terutama media sosial)  begitu memblow up masalah ini, meski miris, saya masih anteng.   Tapi ketika suatu malam, saat menjelang tidur seorang bocah perempuan  tiba-tiba menyeletuk, "Ibu, aku beneran anaknya Ayah kan? Darahku sama kan dengan darah Ayah?"



Tuesday 1 October 2013

Ternyata di Idolakan Anak itu Sesuatu Sangat ^_^

Hari Minggu sekitar awal bulan September saya beberes buku-buku pelajaran tahun lalu yang tidak terpakai. Satu kresek besar berisi buku-buku  kelas 7 milik Kakak ( Deva). Buku-buku itu saya ambil saat  menengoknya di asrama awal tahun pelajaran baru yang lalu. Seperti biasa, setiap helai buku saya buka, siapa tahu menemukan rahasia :D. 

Benar saja, di buku catatan BI saya menemukan ini,


Monday 26 August 2013

Cernak Aisya di Konan Radar Bojonegoro

Alhamdulillah... cerita ini dimuat di Konan (Koran Anank)  Radar Bojonegoro Minggu 28 Juli 2013. Cerita ini ditulis Aisya awal tahun 2012, diikutkan lomba Tupperware Childrens Fund "Sayangilah Bumi" tapi masih belum rezeki. Yang penting tetap semangat dan sudah berani ngirim:)  Daripada mubazir, akhirnya di kirim ke Radar Bojonegoro, alamat email : kenalyan@yahoo.co.id


sayang ilustrasinya, Rani tidak pakai kerudung seperti di cerita Aisya :)
Sunday 9 June 2013

Surat Cinta, Suara Hati Anak


Surat cinta dan kado dari Aisya
Saat acara family gathering minggu lalu, hari sabtu 01 Juni 2013, ada acara yang membuat saya tak henti menyusut air mata yang terus meleleh. Saat ustad Choi, membacakan acak surat cinta dari anak-anak. Bagaimana saya dan hampir semua orang tua terutama ibu tentu saja tak kuasa menahan haru. Suara polos dan jujur mereka tertuang di surat-surat itu. 

Sunday 21 April 2013

Jalan-Jalan Murah Meriah ala Aisya dan Deva ^_^

Halo Keke dan Nai, apa kabar? Kenalkan aku Aisya kalian bisa memanggilku Ais, atau Sya saja.Aku punya kakak yang cantik, namanya Devani. Aku dapat cerita dari Ibu, katanya Keke dan Nai suka jalan-jalan sepertiku. Kata Ibu, Keke dan Nai juga sangat senang sekali jika ada yang mau berbagi cerita jalan-jalannya. Tentu saja aku sangat nggak keberatan, hihi soalnya aku juga suka sekali jalan-jalan. 

Selain ke toko buku aku suka jalan-jalan ke tempat-tempat yang seru, di alam bebas, melihat pemandangan, gunung, sungai, dan hamparan sawah. Aku dan kakaku paling suka bermain sesuka hati, entah main naik-naik pohon, mandi di sungai, becek-becek di sawah melihat petani, main gelantungan kayak tarzan, pokoknya yang seru-seru deh! Aku punya tempat bermain favorit, namanya PPLH singkatan dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup. Sekolahku pernah juga ngadakan acara di sana, asik pokoknya.

Sunday 31 March 2013

Hasil, Seiring dengan Ikhtiar dan Doa


Hasil ujian Munaqosyah


Sabtu, 16 Maret lalu Aisya ikut ujian munaqoshah di sekolah. Ujian yang dilaksanakan  oleh Ummi fondation bagi anak-anak yang sudah melewati hafalan juz 30, ghorib, tajwid dan tentu saja khatam Alqur'an dengan tartil

Sebelumnya saya sempat was-was, dan bertanya dalam hati. Bisa nggak ya? Bukannya saya meragukan kemampuan anak, tapi Aisya memang agak lemah untuk makhraj dan tartilnya. Padahal pengujinya dari tim Ummi Foundation, yang sudah pasti sangat peka pendengarannya. 

Wednesday 27 February 2013

ALLAH YANG MENG-IDEKAN KIAMAT

Ketika Aisya bertanya tentang kiamat. 


      Pertanyaan-pertanyaan ajaib kerap sekali muncul tiba-tiba.  Tak disangka dan tak terduga. Dan seringkali bikin aku, mati gaya dan mati kata.  Salah satunya celoteh Aisyah saat masih kelas 1 SD. 


            Aisya, sedang asik mencoret-coret, aku menemani sambil membaca buku.  Tiba-tiba dia berkata.  “Bu, aku sudah diajari rukun iman.”  Kemudian dia menyebutkan satu persatu rukun iman dengan urut dan sudah hapal di luar kepala.  Kupikir akan berhenti sampai disitu, ternyata berlanjut. 

Wednesday 19 December 2012

Mereka Memang Unik

Nurul Fikri, 08 Desember 2012


Hari ini, bertepatan hari sabtu menjelang UAS. Seperti biasa, sejak dua hari kemarin Aisya sudah woro-woro, mengulurkan lembar undangan untuk menghadiri pertemuan orang tua murid di sekolah. Sudah bisa ditebak, acara yang dibahas tentu saja persiapan seputar UAS, membagikan foto copy kisi-kisi materi UAS dan ngobrol tentang anak-anak. 

Untuk masalah kognitif alhamdulilah Aisya berada di level aman, Nilai afektif (sikap)juga masih aman, meski sekarang saat kelas 5, terasa perubahan yang tajam. Aisya jadi lebih gigih mempertahankan pendapatnya eh, tapi menurut saya sih sering ngeyel *versi emaknya (padahal, kalau menurut Aisya tuh dia gigih mempertahankan pendapat dan kemauannya hihi), suka protes * kembali lagi yang diprotes pasti emaknya :( dan yang lebih bikin ngelus dada, cerobohnya minta ampun. Terutama untuk masalah alat tulis dan buku-buku pelajaran. Belum habis satu semester, sudah menghabiskan berlusin-lusin pinsil dan penghapus. Kalau nggak hilang, dipinjem teman, ketinggalan dan seribu satu alasan lainnya. Alqur'an, buku tajwid, buku tulis, buku paket, sudah lecek bahkan sampai lepas sampulnya (padahal kalau emaknya mau berbaik sangka, harusnya bangga karena jadi lecek begitu karena rajin dibaca :))

Thursday 10 June 2010

Surat untuk bunda

OH...ibu maafkan aku bila ada salah , dari ada di dalam kandugan sampai sekarang .
Terima kasih bu, telah merawatku dari kecil sampai besar seperti ini .
Terima kasih lagi juga , sudah menyekolahkanku di SDIT Nurul fikri yang Islam .
Ibu aku minta maaf lagi jika aku pernah berkata kasar , marah-marah , atau bentak-bentak ibu .
Ibu pada hari Rabu kemarin aku bikin surat untuk ibu , waktu pelajaran komputer .
Bu sekali lagi aku minta maaf , jika disururuh aku mebantah dan aku berjanji , berjanji aku tidak akan berkata seperti itu lagi.
Aku akan mennepati janjiku ini .
Semoga ibu senang membaca suratku ini .
Oya bu aku mau mengucapin terima kasih lagi telah merawatku , jika ku bangun menangis ibu selalu bangun dan tak mengeluh untuk menghiburku , ibu selalu memberi yang ku mau .
Terima kasih bu atas yang ibu selama ini untukku .


Semoga Alllah membalas kebaikan ibu selama ini , bukan hanya kebaikan ibu kepadaku juga kepada orang lain .
selamat hari ibu

I LOVE U MOM

Dari: Ais




Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.....

Untuk Ibuku yang aku sayangi, terimakasih ya...engkau telah merawat ku sejak kecil sampai aku menjadi seperti ini. aku takkan pernah bisa jadi begini tanpamu, kasih sayangmu untukku tak akan pernah terbalas oleh apapun....

Maafkan aku Ibu...jika aku berbuat salah ataupun melanggar perintahmu. Maafkan aku bila selama ini telah menyakiti hatimu. Dikala aku sakit kau selalu menungguku sampai ku sembuh

Terimakasih oh Ibuku...


Wassalmu alaikum

dari anakmu
Deva


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...