Friday 7 September 2012

Cerita Norak-Norak Bergembira :D (Permen dan Kacang Gratis)

Kerja dan tinggal di Surabaya membuat aku harus bangun dari kenyamanan. Nggak enak pulang pergi kantor ngegandol terus di goncengan kakak sepupu.  Yup, mulai jadi anak jalanan,  belajar gelantungan di bis kota, belajar lompat dari bis kota saat turun dengan trik yang benar biar tidak terjerembab.  Untuk hal-hal diatas,aku lulus dong,  pengalaman paling norak justru saat pertama kali naik bis kota dan episode dodol itu berlangsung di dalamnya.


Ceritanya nih, saat duduk manis, sambil memandang situasi kota metropolis lewat jendela, tiba-tiba “pluk!” wow ada sebungkus permen di pangkuanku, belum habis rasa kaget dan masih terbengong-bengong eh ada lagi “Bruk!” sebungkus kacang melayang dan dengan anggun tergeletak di bangku samping yang masih kosong.  Seperti monyet habis minum betadine, aku celingak-celinguk kiri kanan, melihat sekeliling  Ternyata penumpang lain juga dapat permen dan kacang. “Ohh … ternyata di Surabaya enak ya, naik bis kota aja dapat camilan,” gumamku dalam hati.

Masih belum nyadar juga, dengan semangat segera aku raih  kacang yang tergeletak tak berdaya itu. Lumayanlah… buat camilan nanti di kantor. Wah… hampir sampai nih, segera aku beranjak dari kursi.  Aku harus siap-siap di depan pintu jauh sebelum tujuan, soalnya aku belum hapal tempat  turunku.  Segera berkemas memasukkan permen dan kacang ke dalam kantong tasku.

Pulang kerja, naik bis kota lagi dong… setelah berlarian, dan berdesakan rebutan kursi hehe nggak anggota DPR doang loh yang rebutan kursi, penumpang bis kota juga harus berjuang keras untuk dapat kursi. Akhirnya bisa duduk dengan nyaman. Seperti tadi pagi, berkali-kali “pluk!” bermacam-macam barang jatuh di pangkuanku. Kali ini malah lebih heboh, banyak orang berseliweran membagikan bermacam barang, mulai kacang permen, buku, senter dan korek api.  Tiba-tiba perasaanku jadi nggak enak. Duhh … ini beneran dibagi gratis atau gimana sih??

Aku diam sambil memperhatikan sekeliling, tiba-tiba ada seorang pemuda membawa kantong kresek berdiri di samping tempat dudukku, dia diam, aku juga diam sambil dalam hati menerka-nerka maksudnya. Tak berlalu juga orang, jadi merinding salah tingkah nih. 

Mbak, permennya?”

Hah! Aku masih bingung. Orang di seberang tempat dudukku mengulurkan permennya, kulirik orang di sebelahku mengulurkan recehan pada pemuda itu dan segera memasukkan permen ke kantong bajunya.

Masih bingung, aku ulurkan permenku.  Berikutnya berdatangan orang mengambil barang-barang yang tadi dibagikan. Ohh megot… jadi barang-barang itu dijual?  (tutup muka pakai jilbab sambil komat-kamit baca istighfar berharap permen dan kacang tadi pagi diikhlaskan penjualnya).




***
Tulisan copas dari note FB, ikutan kuis Norak-Norak Bergembira Jeng Dian Kristiani  ^_^
Smoga mba Dian, Mujur dan Untung lagi baek sama aku, ngincer parcel bukunya :)))
Ehh, nggak tahu juga sudah pengumuman apa belum :D

Dian Kristiani  :  xixixixixi, aku kok sakno karo tukang asongannya ya:p

Vanda Nur Arieyani : hihih aku yo merasa bersalah berat wis bati gak sepiro, tp kadang yo gak habis pikir ya, kan penumpang segitu banyak cuma dibagi dr depan ke belakang trus diambil lagi, kalo ono sing sengaja nilep opo ga rugi ya?

Dian Kristiani Iya ya, apalagi nek pas bis sesak gitu ya?

Katiyumi Imoto qqqqi.. nek diparingi opo2 ndhik ndhukur bis ojok disenggol Dik.
·
Sri Widiyastuti hihihii... komenku, ter-la-lu kau vanda!

Vanda Nur Arieyani : ‎@Dian : tapi pedagangnya tambah banyak berarti ya tetep untung yo mbak :)

Vanda Nur Arieyani:  hihi inggih mbak . wis kapok aku :D Sri Widiyastuti : hihihi iya, oma haji :P
·
Tatit Ujiani xaxaxa..smoga beruntung

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...